Langsung ke konten utama

Turkiye E-Visa, easy, simple, reasonable price!

Pertama apply Visa yang simple sekali!


Alhamdulillah,
Perjalanan ini saya dedikasikan untuk Mas Fajar, Shanum, Abie Ummie, Yasmin, Nabila, dan Akhdan. Keluarga yang telah memberikan izin untuk sekedar berniat short escape ke Turki. InsyaAlloh jika Alloh mengizinkan. Tilas balik keinginan ke Turki, semakin membesar karena keluarga juga sangat mengidolakan sosok pemimpin Muslim Presiden Erdogan. Adek laki-laki satu-satunya sangat mengelu-elukan kepemimpinan beliau, sedangkan kedua adek perempuanku gencar ku jejali mimpi untuk menimba ilmu di negeri seribu menara itu.

Ya...
Langkah ini, langkah menuju negeri impian...

Saya warga negara Indonesia pemegang passport jenis biasa yang diperkenankan mengajukan E-Visa ataupun Visa on Arrival untuk mengunjungi Turkiye, selengkapnya bisa dibaca di sini. Nah karena kemudahan, sistem, dan harga yang terjangkau, saya memilih untuk membuat E-Visa.
Seperti judul dalam laman aplikasi visa, ada tiga langkah cara mengajukan permohonan E-Visa.
1. Apply, berarti melakukan pengisian data diri, jadwal kunjungan dll.
2. Payment, melakukan pembayaran melalui kartu credit, debit dari Mastercard, Visa, etc.
3. Download, mengunduh E-Visa yang dikirimkan ke e-mail yang kita tuliskan dalam proses pendaftaran

Sebelum memproses pengajuan e-visa, saya sarankan persiapkan passport dan kartu kredit atau debit yang akan digunakan untuk pendaftaran dan pembayaran.

APPLY
  • Pilih New Application pada laman tersebut, seperti tertera di gambar bawah ini (blok kuning)
  • Lantas kalian akan dihadapkan pada laman pemilihan negara dan jenis passport yang kalian miliki. FYI, saya memilih passport biasa, karena memang kategori passport yang saya miliki passport biasa, bukan passport diplomatis atau jenis passport lainnya. Pada umumnya warga negara Indonesia mendapatkan passport biasa. Silahkan isi kode unik verifikasi dan klik save and continue, seperti tertera di gambar bawah ini (blok kuning).
  • Hal yang berikutnya dapat kita lakukan adalah memilih tanggal kedatangan kita. Dalam tahap ini kita dapat melihat masa berlaku visa dan biaya visa yang harus dibayarkan. seperti tertera di gambar bawah ini (blok kuning).
  • Selanjutnya proses untuk pengisian data diri, mulai dari nama lengkap hingga nama ayah dan ibu (pastikan kalian ingat nama orang tua kalian yaaa hehehehe).

Pastikan pengisian data diri sudah benar lalu silahkan klik save and continue. Kotak dialog untuk memverifikasi data akan muncul seperti di bawah ini, baca keterangan penting di bawahnya yang telah saya tandai dengan blok kuning.
Silahkan mengecek ulang sekali lagi data isian kemudian klik verify. Tidak berselang lama, email mengenai verifikasi pengajuan e-visa akan kita terima, lantas kita bisa mengklik linknya untuk menuju laman pembayaran.
  • Tahap selanjutanya adalah proses pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan dengan kartu debit, credit dari Visa, Mastercard atau jaringan bank yang tertera dalam opsi. Pengalaman yang saya hadapi saat membuat visa tersebut, saya tidak bisa memakai kartu debit dari visa dan mastercard dua jenis bank di Indonesia, saya sarankan menggunakan kartu kredit atau kartu bertaraf jaringan internasional. Tahap ini saya tidak memberikan rincian gambar lamannya dikarenakan kepanikan membuat saya lupa men-screenshoot prosesnya, silahkan berimprovisasi heheheh
  • Setelah pembayaran selesai dilaksanakan, berselang sepersekian menit bahkan detik, E-Visa akan anda terima di email.
Sungguh mudah, cepat, dan simple! InsyaAlloh! Selamat mencoba.


Penampakan E-Visa, ketika sedang mengantri Imigrasi di Bandara Ataturk Istanbul

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid, Mosque, Moschee in Switzerland

my favorite destination  19 September 2018 Berawal dari kerinduan akan suara Adzan yang terbiasa saya dengar dalam keseharian saya di Indonesia. Saya akhirnya memutuskan untuk mencari Masjid terdekat. Saat itu saya menemukan 3 Masjid terdekat yang ada di Olten, entah mengapa saya memilih Olten Türk Kültür Ocagi yang berada di  Industriestrasse 2, 4612 Wangen bei Olten. Meski jarak sekitar 4km, kurang lebih saya tempuh dengan berjalan kaki selama 1 jam tentu saja berbekal niat dan g-maps. Karena ketika saya sampaikan niat saya mengunjungi Masjid, baik Suami maupun Ortu saya sedikit khawatir. Bukan kenapa, wajar saja, saya berada di Switzerland dalam hitungan hari dan kali pertama bepergian seorang diri dan berjalan kaki. Well, Alhamdulillah, saya sangat menyukai perjalanan saya saat itu. Masjid yang saya yakini sebagai salah satu masjid yang didirikan oleh komunitas Turki tersebut sangat bersih, nyaman, dan mudah ditemukan. Alhamdulillah saya berkesempatan...

UNITED NATIONS (kantor PBB) in Geneva Swiss

one of my trips is made! Entah mengapa, saya selalu mencintai dunia kemanusiaan. Sempat berkecimpung dalam satu wadah NGO di Indonesia merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri. Saya merasa saya mendedikasikan waktu dan tenaga saya secara tepat dalam platform tersebut. Meski pada akhirnya menggeluti bidang lainnya, adalah suatu awal untuk mimpi yang begitu muluk. Benar, sadar tidak sadar, kami para murid tahu 90'an selalu dicekoki dengan rangkaian histori sejarah panjang kemerdekaan, perjuangan, perlawanan, maupun tragedi kemanusiaan di seluruh dunia. Saya sangat ingat, banyak pertemuan yang diadakan di Indonesia untuk skala nasional, regional, maupun internasional. Awalnya diajarkan mengenai KAA di Bandung, kemudian diharuskan menghafalkan segala sejarah bergabungnya Indonesia pada salah satu wadah International, Persatuan Bangsa Bangsa. Dari Sekertaris Jendral, WHO, UNESCO, ILO, hingga Dewan Keamanan PBB. Rasanya, semuanya begitu jauh dari jangkauan, mimpi yang tingg...