Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Dian Pelangi, a girl with a mind, a woman with attitude, a lady with a class.

C atatan seorang secret admirer Dian Pelangi insta story Can't thank enough, She is awesome in her style. Sudah tak terhitung berapa jumlah energi positif yang saya serap dari postingan seorang Dian dalam akun instagramnya. Sesederhana postingan yang mengisahkan perjuangan dakwahnya dibidang fashion. Kalian boleh mencermati setiap caption yang disampaikannya, ada motivasi, hikmah, petuah, dan spirit tersendiri didalamnya. Boleh dikatakan, Dian menjadi salah seorang influencer yang handal bagi para penggemarnya, termasuk bagi saya. Saya begitu menikmati cuplikan-cuplikan episode kehidupan yang Alloh berikan kepada Dian. Tentunya, tidak mengalahkan sosok suri tauladan yang sempurna Baginda Rasululloh SAW.  Di Indonesia, maupun di kancah dunia, Dian menjadi salah satu trend setter dalam bidang fashion Muslimah. Dengan segala kontroversial dalam berhijab, penampilan, maupun make upnya. Patut saya acungi jempol, Dian menjalani dakwah dalam proporsinya. Ada ritme keseim

Instagram Influencer, build your own awareness

Anouk Robert, Dosen Tamu di Kelas Internalisation of Business catatan student exchange in OPI guest lecturer Postingan kali ini terinspirasi dari perkuliahan yang saya ikuti hari ini. Tidak terasa, perkuliahan di hari sabtu pagi dan yang biasanya menguras tenaga justru sangat cepat dan terasa kurang. Entah gaya mengajarnya  yang ringan atau materi yang disampaikan begitu mudah dipahami sehingga membuatku begitu menikmatinya. Silahkan anda bayangkan, bagaimana seorang alumni kembali ke universitas yang telah membesarkannya dan mengajar di kelas yang sama yang 10 tahun lalu pernah dikutinya. Flashback dengan segala memory yang indah maupun pahit dalam prosesnya. Beliau mengajar penuh dengan semangat dan passion (bisa dikatakan begitu, bahkan beberapa kali beliau memberi kita "hentakan" untuk lebih bersemangat dan partisipatif). Beliau ini kesehariannya bekerja di salah satu Beauty Professional Product terbesar nomer 3 di dunia, Coty. Saat ini difokuskan di divisi

Millennials Generation, How to handle it?

Gen Y ibarat mozaik yang terpetak-petakkan dalam bingkai. catatan pekerja jaman now Jilid II Dilema yang dialami pekerja tidak lebih berat dibandingkan sang pimpinan. Antara sadar dengan trend jaman yang kian berbeda, ataupun tuntutan manajemen untuk senantiasa menghadirkan pundi-pundi. Kembali membahas jurnal yang saya kemukakan sebelumnya, dalam jurnal tersebut dijelaskan, alih-alih memberikan prejudgment bagi para gen Y, manajer lebih baik berdamai dengan mereka untuk kemudian memberikan ruang yang sama bagi mereka untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Dalam jurnal tersebut, Ferri-Reed, 2012, menyebutkan bahwa tiga cara efektif bagi seorang pemimpin untuk menciptakan kesuksesan bagi generasi millenial adalah sebagai berikut: berikan mereka sebuah gambaran luas , alih-alih mendoktrin dan mindikte, berikan mereka sebuah gambaran akan suatu keadaan dan biarkan mereka berspekulasi untuk menginterpretasikannya bantulah mereka untuk menemukan peran mereka

Millennials Generation, Am I belongs to it?

Salah satu Jurnal acuan untuk riset saya di salah satu modul. catatan pekerja jaman now Saya berbicara hari ini dengan perspektif pekerja jaman now atau biasa kita sebut sebagai Generasi Millennial atau Gen Y. Saya tidak bermaksud untuk mewakili atau menjadi representasi bagi mereka ataupun kalangan tertentu, hanya menjawab pertanyaan atas gelisah dalam benak saya selama ini. Maka terimakasih telah menghargai remah-remah ini untuk kemudian membacanya dengan penuh hikmat. Ada pertanyaan menggelitik ketika saya membaca sebuah jurnal. Jurnal yang saya persiapkan sebagai bahan acuan untuk salah satu riset saya saat ini. Jurnal ini begitu menarik dan menghentak bagi saya. Jurnal sepanjang dua halaman ini saya lahap dalam sekali duduk meski berkali-kali membaca untuk memahaminya. Kilas balik. 5 tahun sudah saya menjadi pekerja di beberapa bidang pekerjaan di Indonesia. Pekerjaan lepas dan paruh waktu yang saya jalani selama masa perkuliahan Strata-1 membuat saya hidup dan

Tekhnologi dan Peradaban Maju

Rumah Sakit Lira Medika Karawang, akhir Januari 2018. Mentafakuri nikmat yang Alloh berikan kepada kami di tahun 2017. catatan seorang Pembaca Amatir jilid II Tak perlu resah, apabila kita menghadapi masalah dan dapat menanganinya, minimal kita paham prosedural penanganannya, lantas kita menenangkan diri. Begitu yang saya tangkap dari cerita bersambung mengenai kisah "setengah bionic" milik Pak DI. Kenapa saya angkat topik ini dibandingkan topik yang lain yang beliau bahas? Saya tersadar ada banyak ironi dalam kisah ini. Saya ingin mengungkapkannya sebagai seorang pembaca amatir dan berharap kedepan ada solusi yang lebih baik. Beliau cukup berpengalaman, memiliki koneksi, dan kemampuan untuk menyelesaikan permasalah kesehatan yang beliau derita baru-baru ini. Saa t beliau menderita Aorta Dissection, beliau berada di Madinah sedang dalam ibadah Umroh, dan terpaksa kembali ke Indonesia bahkan terbang ke Singapura untuk penanganan lebih lanjut. Beliau, melal

Mengikuti Alur Berfikir Seorang Dahlan Iskan

Laman Pak DI, silahkan mampir. catatan seorang pembaca amatir Bagi saya, tidak ada yang salah ketika membaca sesuatu lantas tergelitik untuk memberikan apresiasi, bisa berupa kata-kata motivasi, saran yang membangun, bahkan kritik atas kekurangan. Saya hampir selalu terkesima dan terbangun dari kemalasan ketika membaca postingan-postingan Pak DI di Facebook. Benar, saya tidak memiliki satu pun akun Facebook, saya mensabotase akun milik suami untuk berselancar di dunia itu. Berawal dari ketidak sengajaan menemukan salah satu catatan beliau kemudian berlanjut mengikuti fanpagenya. Beliau adalah salah satu tokoh nasional yang terkenal, kritis, dan inspiratif. Dari awal ketenarannya saya belum terlalu bersemangat untuk menselami ketokohan beliau. Bahkan ketika beliau "terseret kasus yang entah berujung ataupun tidak", saya pun belum terlalu aware, baru benar-benar tergelitik dengan sosok beliau setelah banyak melahap postingan beliau di fanpage dan dilanjutkan ke laman

My dream came true!

Assalamu'alaykum Shalihaattt! Hari ini saya posting mengenai perjuangan menempuh beasiswa ke luar negeri, nah sebenernya ini draft yang sama yang saya kirimkan ke salah satu majalah, Alhamdulillah belum beruntung untuk dimuat di majalah tersebut. Jadi silahkan disimak ^^ 1.        Dulu punya cita-cita kuliah ke luar negeri sejak kapan? Saya terlahir dalam keluarga yang dibiasakan untuk gemar membaca. Kami memiliki jam baca masing-masing. Hal ini bermula ketika saya memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar, di mana saya tidak hanya membaca buku-buku cerita yang disediakan oleh orang tua. Awalnya saya gemar meminjam buku fiksi yang disediakan di perpustakaan SD, seiring berjalannya waktu saya dapat meminjam 5 hingga 7 buku fiksi non fiksi dalam satu hari. Saat itu saya menemukan dunia baru yang selama ini tidak pernah saya selami dan hanya saya ketahui di peta. Saya membaca novel ringan berkisah mengenai perjuangan seorang anak miskin yang menjual rotan untuk biaya sekolahn

Pengalaman Membuat Visa Schengen (Swiss)

Drama Panjang Pengajuan Visa T.T Assalamu'alaykum Sholihat... Alhamdulillah setelah beberapa kegalauan dalam proses panjang pembuatan visa. The Embassy of Switzerland mengeluarkan Visa untuk saya. Nah, sebenarnya kenapa prosesnya panjang?  Jadi ceritanya saat saya akan mengajukan permohonan visa, saya merencanakannya di bulan April sebelum saya kembali ke rumah di Boyolali untuk cuti melahirkan. Tapi karena keberangkatan ke Swiss masih bulan September alias 4 bulan dari bulan April, sistem tidak bisa dijalankan, karena minimal pengajuan visa 3 bulan sebelum keberangkatan. Tapi alhamdulillah saat itu saya sudah membuat akun di web  TLScontact dan tinggal booking appointment. Setelah melahirkan dibulan Mei, sayapun kembali bersiap-siap melanjutkan persiapan keberangkatan ke Swiss. Saya merencanakan untuk kembali ke Jakarta di awal bulan Juli, dikarenakan akhir Juni transportasi masih tergolong mahal karena lonjakan harga mudik dan lebaran. Tapi takdir berkata lain, da